Green Campus Tidak Harus di Kampus
Ibrahim,
Instrumentasi/2016
Fungsi utama dari jalan adalah sebagai prasarana
lalu-lintas atau angkutan, guna mendukung kelancaran arus barang, jasa, serta
aktifitas masyarakat. Kenyataan di perkotaan terjadi ketidak seimbangan antara
tingkat pertumbuhan jalan di satu sisi dengan tingkat pertumbuhan kendaraan di sisi
lain, dimana pertumbuhan jalan jauh lebih kecil daripada tingkat pertumbuhan
kendaraan. Dengan kondisi yang demikian, dapat dipastikan akan terjadi
pembebanan yang berlebihan pada jalan, yang pada gilirannya mengakibatkan terjadi
kemacetan lalu-lintas, kenyamanan perjalanan terganggu, kebosanan perjalanan,
kelelahan perjalanan, pemborosan waktu dan materi. Yang kesemuanya menjurus
kearah terjadinya pelanggaran dan kecelakaan lalu-lintas. Kemacetan
lalu-lintas, bagi sebagian orang mungkin biasa, tetapi menjadi tidak biasa dan
mungkin menjengkelkan bagi mereka yang menganggap waktu adalah sangat berharga,
waktu adalah uang, waktu adalah kesempatan, waktu adalah prestasi, dan waktu
adalah karir.
Kemacetan lalu-lintas merupakan masalah di kota-kota
yang perkembangannya melaju dengan pesat seperti di kota malang. Banyak hal
yang bisa menjadi penyebab kemacetan lalu-lintas tersebut, sepintas mungkin
sama, mungkin juga tidak, setiap tempat atau lokasi bisa berbeda karakteristik,
dan faktor-faktor yang mempengaruhi, disamping antara yang direncanaankan dan
pelaksanaan yang belum tentu sama. Untuk itu diperlukan adanya analisis tentang
kemacetan lalu-lintas sebanyak-banyaknya, dengan harapan dapat menghasilkan
solusi yang terbaik bagi semua.
Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa
Timur setelah Kota Surabaya, Kota malang merupakan kota pelajar dengan
banyaknya berdiri perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Salah satunya
adalah Universitas Brawijaya.
Universitas Brawijaya sendiri (biasa disingkat UNBRA, UNIBRAW atau
singkatan resmi UB) merupakan lembaga pendidikan tinggi negeri di Indonesia
yang berdiri pada tahun 1963 di Kota Malang. Universitas Brawijaya memiliki
kontribusi penting dalam meningkatnya jumlah angka kendaraan yang hadir di
Malang. Tentunya ini menjadi problematika tersendiri bagi Universitas Brawijaya
dan khususnya Kota Malang.
Permasalahan seperti ini harus cepat diatasi, karena
kalau tidak pemanasan global, efek rumah kaca, dan sebagainya akan terus
meningkat. Seluruh elemen masyarakat, khususnya civitas akademika Universitas
Brawijaya sudah seharusnya sadar akan hal ini. Oleh karena itu salah satu
solusi dari kemacetan yang ada di Malang ialah setiap mahsiswa yang ingin
memasuki kampus UB dengan menggunakan kendaraan roda dua wajib ditumpangi oleh
dua orang. Dengan demikian pengguna kendaraan pribadi yang masuk ke dalam
kampus UB dapat berkurang setidaknya kurang lebih setengah dari sebelumnya.
Selain itu, menggunakan transportasi umum dan berjalan kaki dapat meminimalisir
pemanasan global. Tentunya hal-hal seperti ini harus ada kebijakan dari pihak
kampus UB sendiri, contohnya seperti penentuan salah satu dari tujuh hari dalam
satu minggu pelarangan mahasiswa menggunakan kendaraan pribadi seperti halnya
di beberapa fakultas adanya hari wajib menggunakan baju batik.
Jika hal ini terealisasikan dengan baik, besar
kemungkinan Universitas Brwijaya akan menjadi contoh bagi perguruan tinggi
lainnya untuk meminimalisir pemanasan global. Oleh karena itu, diharapkan
program Green Campus tidak hanya mampu menyadarkan segenap civitas akademika,
namun lebih jauh dari itu makna yang terkandung dalam program kampus hijau
(Green Campus) adalah sejauh mana warga kampus dapat memanfaatkan sumberdaya
yang ada di lingkungan kampus secara efektif dan efisien misalnya dalam
pemanfaatan kertas, alat tulis menulis, penggunaan listrik, air, pengelolaan
sampah baik organik maupun non organik, dan lain lain. Dengan demikian, Green
Campus bukan hanya sesuatu yang dibesar-besarkan agar diakui eksistensi sebuah
kampus dari lingkungan sekitar, namun lebih dari itu diresapi oleh semua elemen
masyarakat dunia bahwa bumi ini harus diselamatkan.
Daftar pustaka
2. http://hendra-dwi-purnama.blogspot.co.id/2014/04/analisis-kemacetan-di-kota-malang.html
0 komentar
Posts a comment